Diabetes Melitus (DM) yang tidak
terkontrol dengan baik akan menyebabkan bermacam komplikasi buruk kepada
kesehatan Anda. Walaupun, sebenarnya komplikasi itu tidak harus terjadi. Komplikasi
dapat dicegah, bila Anda mempunyai kemauan, kesadaran, komitmen yang tinggi
terhadap penyakit ini. Tetapi, sayang, masih banyak pasien DM yang harus
menjalani hidup dengan komplikasi-komplikasi yang menyedihkan itu.
Sebagai contoh sederhana, di
poliklinik penyakit dalam pada suatu pagi, sebagian besar pasien yang berkonsultasi
adalah penyandang DM. Mulai dari pasien yang baru di diagnosis sampai dengan
pasien lama dengan berbagai komplikasi. Melihat beberapa pasien dengan kondisi
demikian, timbul pertanyaan dalam diri saya, "Apakah mereka harus seperti ini? Sehubungan
dengan itu, beberapa pasien di bawah ini, barangkali dapat menggambarkan
bagaimana menyedihkannya keadaan penderitaan DM yang sudah mengalami
komplikasi.
Pasien pertama, seorang Ibu, umur
sekitar 45 tahun, tetapi wajahnya, penampilannya seperti orang berusia lebih
dari 55 tahun. Diketahui baru menderita DM sejak 5 tahun lalu. Melihat keluhan,
gejala, pemeriksaan fisik, dan laboratorium pada pasien ini, Ia sebenarnya
sudah mengalami komplikasi ginjal yang cukup berat. Bahkan kadar Hb yang
rendah juga salah satunya sebagai akibat ini. Menurut teori, pada pasien ini,
jalan yang terbaik untuk menangani keluhan-keluhanya adalah hemodialisis. Lalu,
"apa yang harus saya
sampaikan ke pasien ini, Ibu harus cuci darah segera?" Dan,
kenyataanya memang sebagian besar pasien yang menjalani hemodialisis sekarang
ini adalah akibat komplikasi DM.
Pasien ke dua, seorang lelaki umur 50
tahun, dengan 3 orang anak yang masih sekolah dan kuliah. Satu bulan lalu
pasien ini sebenarnya juga sudah datang ke poliklinik dengan keluhan luka yang
tidak sembuh-sembuh di Ibu jari kanannya, telapak kaki, dan sekitar mata
kakinya, tetapi Ia tidak mau dirawat. Melihat kondisi ulkus pada pasien
ini, dokter bedah yang akan saya konsultasikan pasti akan menyarankan, "supaya dilakukan amputasi kakinya."
Kemudian, pasien ke 3. Pasien ini mengeluh gangguan penglihatan dan nyeri pada
ke dua tungkai. Oleh karenanya, sebelum Anda hidup dalam lorong gelap
komplikasi DM itu, cegahlah, dan itu bisa Anda lakukan.
Pepatah bijak mengatakan lebih baik
mencegah daripada mengobati, Jika Anda sudah terkena tidak ada cara lain yang
bisa dilakukan selain mengobati. Ada beberapa cara untuk melakukan pengobatan
seperti berobat secara teratur di rumah sakit terdekat atau mengkonsumsi obat
herbal secara teratur. Ada berbagai macam obat herbal yang bisa dikonsumsi
seperti Propolis. Propolis ada
berbagai jenis yang beredar di masyarakat seperti Propolis Diamond, Propolis Diamond Lite 20, Propolis Melia Sehat Sejahtera dll.
Anda dapat memilihnya sebagai obat herbal alternatif selain berobat ke dokter.
No comments:
Post a Comment